Rabu, 01 Oktober 2008

Hikmah Kemenangan Buat Perhutani Tercinta


Selamat "Idul Fitri 1429 H", mohon maaf lahir dan batin. Itulah kalimat yang sering terdengar akrab di telinga kita di bulan syawal ini. Semoga filosofi dari idul fitri-pun diresapi oleh seluruh jajaran Perum Perhutan, demi bangkitnya kembali perusahaan kita tercinta.




Semoga semangat idul fitri pun melambari seluruh jajaran perusahaan tercinta. Amin.




Saat ini kita harus bangkit, dengan salah satu yang harus kita wujudkan kepada publik adalah "Perhutani Hijau 2010" yang notabene sebagai sasaran antara menuju visi yang mulia, yakni "menjadi pengelola hutan tropis terbaik didunia". Untuk mewujudkan itu semua juga perlu ditunjang oleh sumberdaya manusia yang profesional, dalam hal kompetensi, mental dan sikapnya.




Semangat kemenangan inilah yang saya maksudkan dapat menjadi api pemicu dalam diri SDM Perum Perhutani, sehingga mampu mewujudkan sasaran antara tersebut dengan baik.




Disamping sasaran antara tersebut tentunya sebagai sebuah perusahaan kita juga memiliki tugas lain, sesuai dengan fungsi manajemen yang dikenal dengan POAC dalam rangka mengelola unsur manajemen (5M) : man, money, method, material dan machine.






Saat ini, unsur manajemen tersebut sebagian besar sudah berada dalam genggaman, kecuali untuk man dan money yang perlu adanya pembenahan. Berarti dengan melaksanakan fungsi manajemen secara baik, maka unsur manajemen tersebut dapat kita kelola. Disamping kita juga melakukan konsolidasi internal dalam rangka penguatan dinamika internal kita sendiri.


Untuk man disamping niatan individu SDM sendiri, jelas merupakan tugas PUSDIKLAT SDM untuk mampu memoles dari sisi ini, yang juga ditunjang dengan komitmen jajaran BOD yang diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan yang dituangkan, sehingga mampu memelihara motivasi SDM dalam kondisi yang tinggi, untuk memujudkan impian ataupun cita-cita yang mulia.


Sekali lagi "semangat kemenangan" ini dapat dijadikan momentum untuk meraih cita-cita. Marilah kita menjadikan pepatah leluhur sebagain pijakan, yakni "nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake, mulat sarira hangrasawani".



Bravo Perhutani-ku tercinta.





Salam,





Gendruwo Abang