Secara umum, ada beberapa sikap yang menjadikan dasar bagi seorang wirausaha. Dengan sikap tersebut diharapkan seorang wirausaha, berhasil dalam meniti perjalan usahanya. Beberapa sikap dasar yang secara umum wajib dimiliki seorang wirausaha, adalah; niat, berani menjadi pemimpin bagi dirinya dan atau orang lain atau juga harus mampu untuk mandiri, selalu haus dengan tantangan yang moderat (sedang, dan terukur), mampu bersikap posisitif agar mampu membangun jaringan dalam mengembangkan usahanya dan mampu mencapai tujuannya seperti komunikasi, dan bersedia belajar dari pengalaman karena pengalaman merupakan "guru" yang terbaik. Sikap dasar inilah yang harus dimiliki dan dibudayakan oleh seorang wirausaha apabila ingin mencapai kesuksesan. Bayangkan apabila seorang wirausaha tidak memiliki kemampuan dalam melakukan "inter-relationship" seperti komunikasi efektif dan respektif, memahami cara membangun kekuatan dalam komunikasi, K3AB sebuah pesan yang disampaikan agar mampu meyakinkan atau membangun kepercayaan dengan mitra bisnisnya, mengenak kerangka AIDA dalam menyampaikan pesan sebagaimana dengan bauran pemasaran (5P), ketrampilan dalam mempresentasikan produk yang akan dipasarkan.
Sedangkan apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif disini, merupakan suatu proses penyampaian informasi dari komunikator (penyampai pesan) dan penerima pesan (komunikan), dengan informasi yang telah memenuhi persyaratan K3AB (kejelasan, ketepatan, konteks, alur dan budaya setempat), melalui sebuah media yang terpilih (sederhana, sedang atau media yang kaya informasi, bahkan media yang hanya dapat didengarkan saja, dilihat atau kombinasi keduanya), sampai komunikannya jelas dan mengerti pesan yang disampaikan sehingga memungkinkan terjadinya umpanbalik) dalam proses tersebut. Sedangkan komunikasi respektif merupakan komunikasi yang saling menguntungkan (mutualistis) diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi, dengan "kelima" prinsipnya yang dikenal umum, yakni selalu berprasangka positif pada saat menerima atau menyampaikan sebuah pesan, berorientasi pada solusi tidak hanya sekedar "pepesan kosong saja" adanya kespontanitasan dalam pesan yang disampaikan yang disertaio dengan kejujuran, sikap empati dan jaga perasaan lawan bicara.
Faktor pembangun kekuatan komunikasi disini, seperti menyampaikan pesan dengan artikulasi yang jelas dan tegas, bicara dengan melibatkan hati dan disertai antusia sehingga lawan biucara juga termitivasi mendengarkan pesan yang disampaikan, konsentrasi atau fokus pada pokok permasalahan, sampaikan dengan jelas akan tetapi tidak dengan ngotot seperti orang marah atau jualan jamu, dan sesuaikan dengan kebutuhan pendengar (bahasan, humor, dlsb).
Sikap dasar inilah yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, supaya mampu meraih tujuan yang telah ditetapkan pada merencanakan, yang tentunya juga harus dilakukan secara "SMART"
Semoga tulisan yang ada dapat kiranya menjadi bahan renungan kita semua. Karena bagaimanapun perusahaan kita Perum Perhutani adalah sebuah perusahaan, bukan sebagai lembaga sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar