Senin, 16 Juni 2008

Wirausaha v/s Pelayanan Prima


Apabila kita berbicara tentang "wirausaha", maka tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan apa yang sering kita sebut dengan pelayanan prima.

Mengapa demikian. Karena seorang wirausaha selalu memiliki output berupa produk dan "soft skill" lainnya.

Sedangkan pada saat ini yang dibeli oleh konsumen, tidak semata "produk" saja, akan tetapi juga termasuk kepada pelayanannya. Bagaimana "produk" sampai ditangan atau dinikmati oleh konsumen. Sehingga bagaimanapun maka prinsip pelayanan prima yang baik, haruslah mulai kita sentuh dan lakukan. Ini sudah merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan seorang "produsen, wirausaha"

Perum Perhutani sebagai salah satu produsen hasil hutan (kayu, non-kayu, usaha lain) tentunya juga harus mengikjuti "trend" yang berkembang saat ini. Sanggupkah kita melakukannya. Untuk dapat memberikan sentuhan pelayanan prima kepada pihak eksternal, tentunya tidak akan terlepas pelayanan prima internal terlebih dahulu, karena hal ini yang pertama kali akan disorot oleh pihak eksternal, termasuk didalamnya adalah para konsumen kita. Pelaksanaan pelayanan prima juga tidak terlepas dari "komitmen manajemen", seperti komunikasi, konsistensi dan kejelasan. Inilah yang merupakan "tantangan buat kita.

Yuk, semoga kita juga dapat merenungi dan melaksanakannya. Kata pepatah "rawe-rawe rantas, malang-malang putung, cancut taliwanda" demi kesuksesan Perhutani kita tercinta.

3 komentar:

Monic mengatakan...

susah.. suit... susah... suittttt...
ada gambarnya rek!

Tristania TPOC mengatakan...

Oke deh. Trims atas atensinya. Nanti akan segera aku perbaiki.

Tristania TPOC mengatakan...

Udah aku perbaiki saat itu. Thx. Akhir-akhir ini jarang muncul, karena DSL (digital subscriber lines) lagi opname. hehehe